Sejarah Outbound
Sejarah Outbound – Outbound adalah pembelajaran segala ilmu terapan yang disimulasikan dan dilakukan di alam terbuka atau tertutup dengan bentuk games menarik. Outbound juga menggabungkan antara kecerdasan fisik, mental dan fikiran. Pendapat yang lain menyimpulkan bahwa outbound adalah metode pengembangan potensi diri melalui rangkaian kegiatan simulasi/ permainan/ dinamika, yang memberi pembelajaran melalui pengalaman langsung terhadap peserta outbound.
Awal Mula SEJARAH Outbound
Menilik dari sejarah, kata Tersebut berasal dari Outward Bound. Istilah ini dimulai dari seorang pendidik Jerman bernama Kurt Hahnyang mendirikan sekolah dengan nama Gordonstoun School pada tahun 1930-an.
Pada sekolah ini, siswa mendapat pendidikan tambahan di luar ruangan dengan tujuan mengembangkan ketrampilan, kemampuan fisik, menyelaraskan dengan alam dan pengalaman hidup.
Selanjutnya pada tahun 1940-an, Sir Lawrenceholt, pemilik Blue Funnel Ship tertarik dengan konsep yang dikembangkan Kurt Hahn, dan menerapkannya kepada kru kapal (ABK) agar mampu bertahan dalam kondisi terberat di lautan.
Pada akhirnya program outbound ini berkembang sampai masa kini dan mendunia, karena diyakini program ini mampu membuat pesertanya mempelajari dan mengasah ketrampilan lama maupun baru dengan efektif.
Hal ini dikarenakan ketrampilan yang dipelajari melalui pengalaman nyata akan lebih mudah diingat.
Sekarang semua kegiatan outbound dapat disesuaikan dengan kebutuhan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah ditargetkan sebelumnya.
SEJARAH OUTBOUND MASUK INDONESIA
Outward Bound pada akhirnya masuk Indonesia melalui pendirian Outward Bound Indonesia. Kemungkinan karena ”lidah” orang Indonesia sulit untuk melafalkan Outward Bound, atau karena Outward Bound sendiri merupakan sebuah nama yang sudah dipatenkan.
Sehingga orang-orang menyingkatnya menjadi menjadi Outbound, dan sampai sekarang istilah inilah yang lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia pada umumnya.
Pada tahun berikutnya (1980) seorang ahli bernama David A. Kolb mengemukakan ELT (Experiential Learning Theory). Secara umum, teori ini menyatakan bahwa seseorang membangun pengetahuan dan ketrampilan melalui pengalaman langsung yang dialaminya.
Kolb sendiri mengemukakan teori ini berdasarkan ahli-ahli Psikologi seperti Kurt Lewin, Dewey, dan Piaget.
Pada awalnya pelatihan metode Experiential Learning (khususnya di Indonesia) identik dengan kegiatan outdoor yang melibatkan banyak aktivitas fisik dan beresiko tinggi seperti Flying Fox, Trust Fall, dan lainnya.
Hal ini karena pada mulanya Outward Bound digunakan untuk menyiapkan para Kru Kapal (ABK) menghadapi situasi berbahaya di lautan lepas.
Seiring berjalannya waktu dan perubahan jaman, jenis aktivitas/ media pembelajaran Outbound dan Experiential Learning mulai berubah, tidak melulu menggunakan aktivitas fisik beresiko tinggi, tetapi juga menggunakan aktivitas fisik beresiko rendah tanpa mengurangi tujuan dari permainan/ aktivitas itu sendiri, bahkan menggunakan kegiatan tanpa aktivitas fisik dan lebih menggunakan aktivitas mental & pikiran (logika berpikir).
OUTBOUND Berdasarkan Usia Peserta
Outbound Anak/Kids, adalah suatu kegiatan outbound yang dilakukan oleh anak-anak yang berumur antara 5 tahun keatas sampai umur 15 tahun. Biasanya outbound anak bertujuan untuk mengembangkan kepercayaan diri, keberanian dan daya kretifitas anak.
Outbound Dewasa, adalah suatu kegiatan outbound yang di lakukan oleh sesorang berumur lebih dari tujuh belas tahun keatas. Memiliki beragam permainan yang memacu jantung atau andrenalin seperti paintball, arum jeram, high rope, team building dan lain lain.
OUTBOUND BERDASARKAN Jenis Games
Outbound Soft Skill
adalah kegiatan outbound yang dilakukan untuk tujuan pengembangan personal dan interpersonal, biasanya berupa kemampuan (bakat) dan keterampilan. Permainan outbound soft skill ini dirancang sedemikian rupa sehingga tidak diperlukan tenaga fisik yang berlebihan untuk melakukanya.
Outbound Hard Skill
adalah kegiatan outbound yang dilakukan untuk ketrampilan teknis atau penguasaan bidang seseorang sehingga mudah dilakukan dan diterapkan. Biasanya outbound ini difokuskan untuk keterampilan tertentu sehingga diperlukan kecepatan dan ketepatan, seperti outbound Rescue, K3 dan ketinggian.
Pingback: Pengertian Outbound dan Team Building - Thana Outbound